Monday, December 10, 2012

Mabuk Kuasa, Wow...

Oleh Udo Z. Karzi

HARUSKAH saya bilang wow sambil koprol ketika Gubernur Syajchroedin Z.P. berkata, "Kalau saya, ingin tidak ada pilgub. Kalau perlu, sampai kiamat tidak ada pilgub"? (Lampung Post, 4 Desember 2012).

Celetukan Mat Puhit ini langsung disambar Minan Tunja dengan sinisnya, "Nggak lucu!"

"Bang Oedin omongnya bercanda kok," bela Radin Mak Iwoh.

"Tapi, saya susah ketawa dengan pernyataan kek gitu. Itu ciyus," kata Pithagiras.

"Pertanyaan, benarkah Pak Gub bercanda ketika mengatakan hal itu?" goda Mamak Kenut.

"Itu sih tersurat dan tersirat..." kata Udien.

"Eit jangan salah sangka. Meskipun dia ngomong-nya suka ngelantur, Pak Gub itu sangat humoris. Hatinya juga baik..."

"Jadi, pilgub Lampung itu 2013 atau 2015?" 

"Induh weh..."

***

HARUSKAH saya bilang wow sambil koprol tatkala Sekretaris Provinsi Lampung yang tengah getol-getolnya pasang poster di mana-mana, Berlian Tihang berujar, "Jabatan saya kini merupakan anugerah dan buah kepercayaan pimpinan saya yang harus saya laksanakan dengan sepenuh hati." (Lampung Post, 6 Desember 2012).

"Astaghfirullah," Udien langsung menyahuti bacaan Pithagiras ini.

"Aduh, Bapak. Yang namanya jabatan atau kekuasaan itu kepercayaan rakyat dan titipan Allah swt. Bukannya hasil menjilat pimpinan. Jadi, pertanggungjawabannya bukan sekadar pada pimpinan, melainkan kepada rakyat dan Allah swt," kata Radin Mak Iwoh.

"Tumben Radin agak sadar diri kali ini," Minan Tunja menggoda.

"La, bagaimana pun saya ini orang beragama. Jelas kok dikatakan, setiap kamu adalah pemimpin, dan kelak di akherat akan dimintakan pertanggungjawabannya tentang kepemimpinannya," ucap Radin Mak Iwoh lagi.

"Jadi gimana dong kalau pemimpin kita kayak gitu?"

"Induh kidah..."

***

HARUSKAH saya bilang wow ketika Bupati Tulangbawang Abdurrahman Sarbini menobatkan dirinya sebagai Raja Tulangbawang dan menjadi satu-satunya pemimpin Megow Pak (Lampung Post, 7 Desember 2012).

"Berarti Mance raja pertama Tulangbawang setelah Indonesia merdeka dong."

"Layau..."

"Binun juga.."

Mat Puhit, Udien, Minan Tunja, Pithagiras, Radin Mak Iwoh sama-sama mencari Mamak Kenut mau minta petunjuk.

Tapi, Mamak Kenut malah bilang, "Induh nyak mak pandai...." n


Lampung Post, Senin, 10 Desember 2012