Monday, May 13, 2013

[Bukan] Tips Mengarang

Oleh Udo Z. Karzi


NGARANG kamu! Mana ada orang bisa terbang,” kata Pinyut doeloe sekali.

Maka, Jules Verne (1828-1905) banyak ngarang tentang jalan-jalan di bulan, main-main ke dalam perut bumi, atau keliling dunia dalam 80 hari dalam fiksi-fiksi ilmiahnya. Dan, benar saja,  apa yang disebut-sebut Verne sebagai kapal selam, pesawat terbang, gedung bertingkat, dan pendaratan manusia di bulan benar terjadi.

Maka ngaranglah. Dan, benar saja, sekarang banyak orang ngarang. Meski kemudian apa yang dikarang itu belum tentu benar-benar terjadi. Atau, dibuatlah karangan seolah-olah hal tersebut benar-benar terjadi.

Orang-orang pintar ngarang sekarang. Dan benar saja, apa-apa dikarang. Sehingga, susah dibedakan mana yang benar, mana yang salah, mana yang abu-abu. Atau, dibuatlah karangan agar yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar.

Buat yang belum bisa ngarang, berlatihlah main sulap, main petak umpet, atau bersilat lidah dengan benar. Sehingga, putih bisa berubah hitam, sebaliknya yang hitam bisa jadi putih.

***

Sekarang pertanyaannya, siapakah pengarang paling canggih di Indonesia saat ini?

Si pengarang tetralogi Laskar Pelangi, Andre Hirata boleh merasa paling heibat sepenjuru negeri. Sampe-sampe Andre lupa kalo masih ada karya-karya Pramoedya Ananta Toer, Nh. Dini, dll. yang duluan mendunia ketimbang dia.

Tapi, si Andre, bahkan Pram, Nh Dini, dll sastrawan besar yang dimiliki bangsa ini; masih kalah jauh dengan pengarang paling canggih di Indonesia sekarang ini.  Karangan-karangan di pengarang canggih ini nyaris tak terbantahkan; karena “benar” belaka. Nyaris tak ada yang berani protes (karangannya dikritik). Soalnya nggak ada yang berani. Bahkan, jika ada kejanggalan ato nggak logis sekalipun, nyaris tanpa koreksi.

Luar biasa canggih karangan-karangan itu. Alurnya sangat memikat, penokohan sangat kuat, konflik, klimaks, antiklimaks, suspense,  … sangat menarik. Wajar jika media-media, cetak dan elektronik menjadikannya hl berulang-ulang, dibahas, dianalisis… betapa heibatnya si pengarang.

Contoh judul karangan itu adalah: “4 Teroris Lampung Ditangkap”. Waw…

Pokoknya pengarang tiada tanding!

Siapakah? Ada yang bisa jawab? n


Lampung Post, Senin, 13 Mei 2013