Monday, September 24, 2012

Aidil Seorang Penulis Ganteng...

Oleh Udo Z Karzi


AIDIL (5,5 tahun), baru kelas satu sekolah dasar, lagi getol-getolnya belajar membaca-menulis. Terpaksa juga karena hampir tiap hari ada pekerjaan rumah (PR) dari gurunya.

Suatu kali dia menulisi dirinya dan semua anggota keluarganya. Maka tertulislah: "Aidil seorang penulis ganteng"

"Hahaa... betul, betul Dil. Jadi penulis ngetop...," kata saya.

Dasar anak kecil. Entah dari mana pula datangnya pikiran kepengen jadi penulis. Kali aja karena sering melihat tulisan di koran atau buku. Aidil juga sering saya ajak ke toko buku, acara peluncuran dan bedah buku...

Tapi, paling juga kalau dah tahu jadi penulis itu (nggak) enak, dia bakal berhenti sendiri dan bilang, "Ogah jadi pengarang..."

Terserahlah. Waktu yang akan membuktikan.

Masih di lembar yang sama, Aidil juga menggoreskan kalimat: "Agung seorang pelukis tampan." Wan Agung (3 tahun), adiknya.

Soal ini pun saya tertawa pula. Agung menjadi seorang pelukis hanya karena lagu "Pelangi" Cipt. AT Mahmud.

Pelangi-pelangi, alangkah indahmu Merah kuning hijau, di langit yang biru Pelukismu agung, siapa gerangan ? Pelangi, pelangi Ciptaan Tuhan.

Nah, dalam syair itu disebutkan "pelukismu agung..."Maka pelukis pelangi namanya (Wan) Agung.

Hahaa... Ya, benarlah. Aidil pada mulanya protes. "Bukan, bukan Agung. Aidil pelukisnya...," kata Aidil.

Tapi, AT Mahmud sudah bilang pelukisna Agung. Ya, Agunglah. Hahaa...

Masih banyak yang ditulis Aidil. Misalnya, nama mamanya kemudian diteruskan dengan profesi, oma, opa, om, titi, datuk... dst. Pinter...


Senin, 24 September 2012