Thursday, March 22, 2018

Radu Mengan

Oleh Udo Z Karzi


INI ceritanya dari Rusli. Waktu awal-awal datang di Lampung Barat, Rusli mampir ke sebuah rumah kenalannya di Kenali.

Ia disambut dengan ramah oleh tuan rumah.
Ngobrol sana-sini, kemudian yang punya rumah bertanya, "Radu mengan?"

Rusli dengan pede-nya menjawab, "Radu."

"Setemon, radu?"

"Radu," yakin Rusli.

Maka demikianlah, obrolan berlangsung terus. Rusli cuma membatin, mana kok tidak diajak-ajak makan atau dihidangkan makan. Sementara perutnya semakin perih menahan lapar karena dari pagi memang belum ketemu nasi.

Karena tidak ada tanda-tanda bakal makan siang, Rusli pun pamit mau keluar sebentar. Mencari warung makan!

Ketika kembali ke rumah tadi, tuan rumah pun bertanya, "Dari mana tadi?"

Dengan agak malu, Rusli pun menjawab, "Dari warung di sana!"

"Lo, tadi bilang sudah makan?" kata tuan rumah sembari menjelaskan arti pertanyaan 'radu mengan' (sudah makan) yang dijawab Rusli dengan, "Radu" (sudah).

"O, saya kira 'radu' itu mau. Saya ditanya mau makan, ya saya jawab, mau," kata Rusli cengengesan.
Hahaa....


Kamis, 22 Maret 2018

No comments:

Post a Comment