Oleh Udo Z Karzi
SUDAH saya siapkan makian terbaik yang saya punya, sumpah-serapah terjahat yang tak bisa lagi disimpan, dan kemarahan luar biasa yang lama terpendam.
Sudah berkali-kali saya dikecewakan, diberi janji tanpa kepastian.
Sekarang saya datang lagi. Dengan menahan hati, saya pun bertanya, "Kaapaaan...?"
Tak langsung menjawab si Mbak malah senyam-senyum bikin saya tambah kesal. Ih, si Mbak tak tahu kalau saya lagi esmosi.
Saya sudah siap berkata keras dan kejam tanpa tedeng aling-aling ketika akhirnya si Mbak, "Nanti sore ya."
Widih, muka tegang saya langsung kendur.
"Jam tigaan, Pak," tambah si Mbak.
Ya sudah, alhamdulillah. Selesai sudah. Rupanya gak perlu pakai marah2.
Kalau begini, kampang* bener kan. []
Kamis, 18 Oktober 2018
SUDAH saya siapkan makian terbaik yang saya punya, sumpah-serapah terjahat yang tak bisa lagi disimpan, dan kemarahan luar biasa yang lama terpendam.
Sudah berkali-kali saya dikecewakan, diberi janji tanpa kepastian.
Sekarang saya datang lagi. Dengan menahan hati, saya pun bertanya, "Kaapaaan...?"
Tak langsung menjawab si Mbak malah senyam-senyum bikin saya tambah kesal. Ih, si Mbak tak tahu kalau saya lagi esmosi.
Saya sudah siap berkata keras dan kejam tanpa tedeng aling-aling ketika akhirnya si Mbak, "Nanti sore ya."
Widih, muka tegang saya langsung kendur.
"Jam tigaan, Pak," tambah si Mbak.
Ya sudah, alhamdulillah. Selesai sudah. Rupanya gak perlu pakai marah2.
Kalau begini, kampang* bener kan. []
Kamis, 18 Oktober 2018
No comments:
Post a Comment