Monday, May 25, 2009

Machiavelli

Oleh Udo Z. Karzi

NICCOLO Machiavelli (1469-1527)--sadar atau tidak--menjadi inspirasi bagi setiap sosok politisi yang ada hingga hari ini. Ada yang beranggapan bahwa ia adalah sosok pemikir atau guru yang "jahat", tetapi sebaliknya ada juga yang melihat ia sebagai "orang baik". Walaupun Machiavelli sering dipandang secara negatif, sesungguhnya Machiavelli "bekerja" dengan penuh kebajikan menelanjangi selubung kebohongan yang menutupi manusia abad pertengahan.

Il Principe adalah buku petunjuk untuk berkuasa yang dipersembahkan Machiavelli kepada penguasa Florence: Lorenzo de Medici. Il Principe adalah sebuah manual tentang bagaimana mempertahankan kekuasaan. Di dalam buku itu, Machiavelli mencampakkan jauh-jauh aspek moral dan etika, sehingga namanya identik dengan pemerintahan yang korup dan totaliter. Orang juga selalu mengaitkan namanya dengan cara-cara mempertahankan kekuasaan secara brutal, licik, amoral, dan penuh tipu daya. Tak heran jika pada 1559, Paus melarang peredaran buku Il Principe. Prinsip-prinsip yang Machiavelli paparkan dalam Il Principe kemudian dikenal sebagai machiavellianisme dan orang yang mengikutinya disebut machiavellian.

Namun, tidak sedikit orang yang membela Machiavelli. Mereka mengatakan bahwa Machiavelli sering disalahpahami karena bukunya yang banyak dibaca orang hanyalah II Principe, sedikit sekali yang membaca buku-bukunya yang lain, misalnya Discorsi Sopra la Prima Deca di Tito Livio. Akibatnya, penilaian orang terhadap Machiavelli tidaklah utuh. Menurut para pembelanya, apabila kita telah cukup mengenal Machiavelli, kita akan tahu bahwa sebenarnya dia adalah orang religius dan bermoral.

Sebagai penulis, karya Machiavelli cukup banyak dan beragam. Buku-buku karyanya selain Il Principe adalah Dell'arte Della Guerra (Seni Perang), Discorsi Sopra la Prima Deca di Tito Livio (Diskursus tentang Sepuluh Buku Titus Livius), Istorie Fiorentine (Sejarah Florence), dan Vita di Castruccio Castracani (Biografi Castruccio Castracani). Machiavelli juga menulis karya sastra, antara lain La Mandragola (naskah drama komedi) dan L'asino d'Oro (satire), Andria dan Clizia (puisi), dan Belfagor Arcidiavolo (novel). Sebagian besar karya ini dia tulis di San Casciano ketika dikucilkan dari pemerintahan keluarga Medici.

Betapa pun kontroversial, II Principe adalah sebuah buku yang populer dan berpengaruh. Buku ini masuk ke dalam daftar merupakan Books that Changed the World, yang dirumuskan oleh Robert Downs, bersama-sama Wealth of Nations (Adam Smith), Essay on the Principle of Population (Thomas Malthus), Das Kapital (Karl Marx), Mein Kampf (Adolf Hitler), Principia Mathematica (Sir Issac Newton), Origin of Species (Charles Darwin), dan buku-buku hebat lainnya.

Teori-teori politik Machiavelli banyak dipraktekkan di berbagai negara. Pada abad XX, machiavellianisme sangat menonjol. Konon Napoleon Bonaparte, sang diktator Prancis itu, senantiasa menyelipkan buku Il Principe di bawah bantal tidurnya. Kepemimpinan Stalin, Hitler, dan Mussolini sangat dipengaruhi olehnya. Namun, hanya Benito Mussolini yang pernah menyatakan kekagumannya atas ajaran Machiavelli secara terang-terangan di depan publik. Para pemimpin lainnya enggan berterus terang.


Lampung Post, Senin, 25 Mei 2009

No comments:

Post a Comment