Oleh Udo Z. Karzi
PEMIMPIN Libia Muammar Qadafi mengingatkan Presiden AS Barack Obama untuk berhati-hati karena Obama besar kemungkinan menjadi target pembunuhan seperti yang dialami presiden AS sebelumnya, seperti John F. Kennedy dan Abraham Lincoln.
Qadhafi mengatakan Obama ibarat setitik harapan di tengah kegelapan para imperialis. Tapi kekuatan-kekuatan gelap itu, tidak akan membiarkan Obama merealisasikan rencana-rencana pemerintahannya.
"Ada kekhawatiran bahwa kekuatan-kekuatan itu akan melikuidasi Obama, seperti mereka melikuidasi Kennedy, Martin Luther King, dan Abraham Lincoln," ujar Qadhafi.
Raja Lu Ai Gong bertanya pada Konfusius, "Apakah benar nasib dari suatu bangsa ditentukan dari langit dan bukannya dari tindakan-tindakan pemimpinnya?"
Konfusius menjawab, "Nasib negara Anda akan tergantung pada tindakan-tindakanmu sendiri. Dalam kasus tertentu tindakan Anda itu tidak dapat mengubah nasib bangsa Anda."
Kehidupan tidaklah terjadi pada kita secara acak (sembarangan), tetapi kita menentukan nasib-nasib kita sendiri melalui keputusan-keputusan yang kita buat. Kita memutuskan apa yang hendak kita perhatikan dan apa yang kita abaikan, kapan kita bangun dan kapan kita tidur, mau seberapa keras bekerja dan seberapa banyak bermain, seberapa banyak menikmati saat itu, seberapa banyak menabung untuk esok hari, seberapa mau dibagikan kepada orang-orang lain, dan mana yang disimpan untuk diri sendiri, kapan bertahan dan kapan mengalah. Watak itu sebuah program yang menentukan jenis-jenis pilihan apa yang akan kita buat dalam berbagai macam situasi.
Nasib--ngetop dengan suratan nasib, suratan tangan atau suratan takdir --telah tertulis di lauh mahfudz sebagai takdir dan manusia tak berdaya mengubahnya. Meski demikian, dia tidak hitam-putih. Sebab, Allah Maha Berkehendak dan Mahatahu. Sedangkan, manusia memiliki daya pilih dan daya upaya, bebas menentukan perbuatannya dan mampu mempengaruhi masa depan dan nasibnya dan dapat pula mengubahnya sendiri.
Nasib ya nasib. Tapi, hidup tak menunggu nasib. Jadi, hidup aja dengan baik! Kayak apa, entahlah.
Lampung Post, Selasa, 14 April 2009
No comments:
Post a Comment