Monday, June 17, 2013

Wartawan-Cendekiawan (1)

Oleh Udo Z. Karzi


WAKIL Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo meluncurkan kumpulan kolomnya Acropolis, Kerajaan Nalar (2013).

Radin Mak Iwoh berkomentar, "Luar biasa. Ini hasil perenungan beberapa bulan di Way Tulangbawang."

Tapi, Mat Puhit langsung menyambar, "Bukan begitu! Buku ini seharusnya terbit lima tahun lalu. Ini kan kumpulan Nuansa HRW (panggilan Heri Wardoyo) tahun 2000-2009). Saat itu kan HRW belum dilantik jadi wabup, bahkan belum nyalon. Ia wartawan!"

Udien melaporkan launcing buku mantan Wakil Pemimpin Redaksi Lampung Post ini  berlangsung dengan semangat kerakyatan di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Tulangbawang di Menggala, Minggu malam, 2 Juni 2013 lalu.

Mencoba menghadirkan semangat Acropolis di Menggala, acara ini dibuat sesantai mungkin dengan menghadirkan sastrawan-kolumnis beken Emha Ainun Nadjib bersama Kiyai Kanjeng-nya dan budayawan Iwan Nurdaya-Djafar dengan moderator penyair Iswadi Pratama.

Jadilah acara peluncuran buku ini pertemuan antara praktisi dan pemikir. Hadir di antaranya Bupati Tulangbawang Hanan A. Razak, Rektor Unila Sugeng P. Harianto, Ketua Perguruan Tinggi Teknokrat Nasrullah Yusuf, dan Pemimpin Umum Lampung Post Bambang Eka Wijaya.

"Wadoh… kok jadi serius banget, Dien?" sela Minan Tunja.

"Ya sudah cukup sekian laporan peluncuran buku Acropolis dari Menggala," tutup Udien.

Walaupun acara ini diselenggarakan Pemkab Tulangbawang, sesungguhnya yang tengah merayakan akal (nalar) adalah Lampung Post yang — syukur alhamdulillah — masih merawat pergulatan intelektual dan kreativitas para penulis melalui Halaman Opini, Tajuk, Buras, Refleksi, Nuansa, Sastra, Apresiasi, Gagas, dan lain-lain yang menjadi persemaian kecendekiawanan dari berbagai pihak, baik dari jurnalisnya sendiri maupun dari esais, kolumnis, sastrawan, dan para penulis umumnya.

Mamak Kenut bilang, "Saya tak hendak membahas buku HRW. Tapi, sekarang kalau ada yang bertanya bagaimana sih menulis kolom atau esai yang baik, saya tinggal bilang, 'Baca aja Acropolis-nya Heri Wardoyo', " (sembari menambahkan, “Tentu, baca juga Mamak Kenut dkk. Hehee... dan buku-buku kumpulan kolom lainnya.”) n

No comments:

Post a Comment