Oleh Udo Z. Karzi
DUA tokoh Lampung menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-M. Jusuf Kalla. Malah ada yang bilang empat tokoh. Dua tokoh itu adalah Ryamizard Ryacudu yang menjadi Menteri Pertahanan dan Siti Nurbaya Bakar yang diamanahi tugas sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Dua lagi siapa?" tanya Minan Tunja.
"Entahlah. Saya enggak enak nyebutinnya. Iya kalau bener, kalau salah kan enggak enak juga disebut ngaku-ngaku atau main klaim aja," timpal Mat Puhit.
"Yang pasti dua: Siti Nurbaya dan Ryamizard Ryacudu. Ketokohan kedua, boleh dicek di buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung (diterbitkan Lampung Post, 2008)," jelas Udien.
"Oh, kalau begitu, di buku itu ada Zulkifli Hasan yang kini menjadi Ketua MPR...," tambah Pithagiras.
***
Itu sudah. Setelah itu, ternyata ada beberapa tokoh di buku itu yang kemudian malah diduga atau malah ada yang sudah divonis bersalah dan sah untuk disebut koruptor.
Nah, reaksi pun beragam.
Beberapa di antaranya (maaf tanpa izin main kutip aja dengan sedikit editan dari Facebook):
Saddam Cahyo: "Hehehe.. Nothing's perfect. 100 tokoh Lampung ini disebut terkemuka adalah fakta. Mereka berprestasi dalam jabatan pun itu karya yang patut diapresiasi. Tapi, timbulnya kritik-kritik yang menyoroti sosok-sosok tokoh Lampung ini juga penting. Konsekuensi menjadi tokoh publik, menjadi role model, harus dikawal rame-rame biar enggak melenceng."
Jun Hm: "Bagi saya, baik tokoh maupun bukan, hidup cuma sekali, harus jujur dan berarti bagi sesama. Batasan tokoh itu pun harus diperjelas."
Oyos Saroso H.N.: "Ini kan 'tokoh' penuh kompromi. Banyak yang sebenarnya memang tokoh tapi tak masuk (dan sebaliknya)."
Gustina Aryani: "Ditokoh-tokohin Bang Oyos hehehe..."
Amirul Huda: "Yang pernah saya baca di buku itu banyak yang cuma numpang 'mbrojol' di Lampung, terus sukses diklaim sebagai tokoh Lampung."
Elzhivago Tabaqjaya: "Saddam Cahyo, maksudnya no body's perfect gitu ya... Yes Allah is The Perfect one and only.... Makhluk wajib menuju kepada kesempurnaan walaupun mustahil."
***
Itu juga sudah. Sekali waktu, Udien datang ke Mamak Kenut dan bilang, "Mamak akan dijadikan Tokoh Ternama Negarabatin."
Mamak Kenut yang bingung cuma nyahut, "Tokoh? Gimana gitu ya?"
"Jadi tokoh itu ternyata enggak enak. Enggak boleh korupsi," kata Radin Mak Iwoh.
"Tokoh? Memang siapa yang menokohkan Radin?" seru Mat Puhit.
"Ih, ge-er..."
Hahaa.... n
Lampung Post, Selasa, 28 Oktober 2014
DUA tokoh Lampung menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-M. Jusuf Kalla. Malah ada yang bilang empat tokoh. Dua tokoh itu adalah Ryamizard Ryacudu yang menjadi Menteri Pertahanan dan Siti Nurbaya Bakar yang diamanahi tugas sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Dua lagi siapa?" tanya Minan Tunja.
"Entahlah. Saya enggak enak nyebutinnya. Iya kalau bener, kalau salah kan enggak enak juga disebut ngaku-ngaku atau main klaim aja," timpal Mat Puhit.
"Yang pasti dua: Siti Nurbaya dan Ryamizard Ryacudu. Ketokohan kedua, boleh dicek di buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung (diterbitkan Lampung Post, 2008)," jelas Udien.
"Oh, kalau begitu, di buku itu ada Zulkifli Hasan yang kini menjadi Ketua MPR...," tambah Pithagiras.
***
Itu sudah. Setelah itu, ternyata ada beberapa tokoh di buku itu yang kemudian malah diduga atau malah ada yang sudah divonis bersalah dan sah untuk disebut koruptor.
Nah, reaksi pun beragam.
Beberapa di antaranya (maaf tanpa izin main kutip aja dengan sedikit editan dari Facebook):
Saddam Cahyo: "Hehehe.. Nothing's perfect. 100 tokoh Lampung ini disebut terkemuka adalah fakta. Mereka berprestasi dalam jabatan pun itu karya yang patut diapresiasi. Tapi, timbulnya kritik-kritik yang menyoroti sosok-sosok tokoh Lampung ini juga penting. Konsekuensi menjadi tokoh publik, menjadi role model, harus dikawal rame-rame biar enggak melenceng."
Jun Hm: "Bagi saya, baik tokoh maupun bukan, hidup cuma sekali, harus jujur dan berarti bagi sesama. Batasan tokoh itu pun harus diperjelas."
Oyos Saroso H.N.: "Ini kan 'tokoh' penuh kompromi. Banyak yang sebenarnya memang tokoh tapi tak masuk (dan sebaliknya)."
Gustina Aryani: "Ditokoh-tokohin Bang Oyos hehehe..."
Amirul Huda: "Yang pernah saya baca di buku itu banyak yang cuma numpang 'mbrojol' di Lampung, terus sukses diklaim sebagai tokoh Lampung."
Elzhivago Tabaqjaya: "Saddam Cahyo, maksudnya no body's perfect gitu ya... Yes Allah is The Perfect one and only.... Makhluk wajib menuju kepada kesempurnaan walaupun mustahil."
***
Itu juga sudah. Sekali waktu, Udien datang ke Mamak Kenut dan bilang, "Mamak akan dijadikan Tokoh Ternama Negarabatin."
Mamak Kenut yang bingung cuma nyahut, "Tokoh? Gimana gitu ya?"
"Jadi tokoh itu ternyata enggak enak. Enggak boleh korupsi," kata Radin Mak Iwoh.
"Tokoh? Memang siapa yang menokohkan Radin?" seru Mat Puhit.
"Ih, ge-er..."
Hahaa.... n
Lampung Post, Selasa, 28 Oktober 2014