Oleh Udo Z Karzi
ENTAH kapan Lampung akan mendapatkan pelayanan yang baik dari PT Listrik Listrik Negara (PLN). Dalam tiga tahun terakhir misalnya, entah kapan kondisi listrik Lampung normal dalam arti tidak ada pemadaman.
Entah pula, selalu saja ada alasan PLN untuk menghindar dari tudingan konsumennya. Alasan itu mulai dari gangguan pembangkit, pemelihaaan pembangkit, gangguan lokal karena pohon tumbang misalnya, pasokan kurang daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, gangguan transmisi, belum idealnya cadangan daya hingga debit air kurang akibat kemarau.
Wajar jika masyarakat sulit memahami keadaan PLN. Kalau sesekali okelah, tetapi kayaknya ini menjadi penyakit menahun yang tak sembuh-sembuh juga. Harapan masyarakat Lampung jelas adalah bagaimana listrik Lampung sehat.
Karena itu, kita sangat mendukung apa pun upaya untuk memperbaiki keadaan kelistrikan Lampung. Termasuk, upaya Pemprov terbaru yang membebaskan investor asing untuk membuka bisnis listrik di Lampung.
Sebagaimana dikatakan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya dalam menyelesaikan permasalahan energi listrik. Salah satunya dengan membuka peluang invetasi di bidang energi dengan pihak investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Soalnya jelas, energi di Provinsi Lampung tidak hanya sebatas ketersediaan lahan ataupun pembangkit listrik, tetapi masalah utamanya adalah ketersediaan energi itu sendiri. Sehingga kami sangat membuka peluang bagi para investor yang ingin berinvestasi di bidang energi terutama energi batubara.
Provinsi Lampung memiliki potensi yang sangat besar di bidang tersebut. Tahun ini saja, Pemerintah Provinsi Lampung berencana membangun 5 dermaga di antaranya pembangunan pelabuhan laut di Batu Balai Tanggamus, pelabuhan laut di Pulau Tabuan, Pulau Sebesi, Sebalang, dan Stabas Krui Kabupaten Pesisir Barat.
Tentu saja, dalam pengembangan listrik di Lampung, sumber daya manusia lokal turut dilibatkan untuk selanjutnya bisa transfer pengetahuan bagi pengembangan kelistrikan Lampung.
Meskipun belum tentu krisis listrik bisa sepenuhnya teratasi dengan upaya ini, paling tidak ada harapan bagi Lampung untuk mengatasi krisis listrik ini. Semoga saja. []
~ Fajar Sumatera, Selasa, 22 Maret 2016
ENTAH kapan Lampung akan mendapatkan pelayanan yang baik dari PT Listrik Listrik Negara (PLN). Dalam tiga tahun terakhir misalnya, entah kapan kondisi listrik Lampung normal dalam arti tidak ada pemadaman.
Entah pula, selalu saja ada alasan PLN untuk menghindar dari tudingan konsumennya. Alasan itu mulai dari gangguan pembangkit, pemelihaaan pembangkit, gangguan lokal karena pohon tumbang misalnya, pasokan kurang daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, gangguan transmisi, belum idealnya cadangan daya hingga debit air kurang akibat kemarau.
Wajar jika masyarakat sulit memahami keadaan PLN. Kalau sesekali okelah, tetapi kayaknya ini menjadi penyakit menahun yang tak sembuh-sembuh juga. Harapan masyarakat Lampung jelas adalah bagaimana listrik Lampung sehat.
Karena itu, kita sangat mendukung apa pun upaya untuk memperbaiki keadaan kelistrikan Lampung. Termasuk, upaya Pemprov terbaru yang membebaskan investor asing untuk membuka bisnis listrik di Lampung.
Sebagaimana dikatakan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya dalam menyelesaikan permasalahan energi listrik. Salah satunya dengan membuka peluang invetasi di bidang energi dengan pihak investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Soalnya jelas, energi di Provinsi Lampung tidak hanya sebatas ketersediaan lahan ataupun pembangkit listrik, tetapi masalah utamanya adalah ketersediaan energi itu sendiri. Sehingga kami sangat membuka peluang bagi para investor yang ingin berinvestasi di bidang energi terutama energi batubara.
Provinsi Lampung memiliki potensi yang sangat besar di bidang tersebut. Tahun ini saja, Pemerintah Provinsi Lampung berencana membangun 5 dermaga di antaranya pembangunan pelabuhan laut di Batu Balai Tanggamus, pelabuhan laut di Pulau Tabuan, Pulau Sebesi, Sebalang, dan Stabas Krui Kabupaten Pesisir Barat.
Tentu saja, dalam pengembangan listrik di Lampung, sumber daya manusia lokal turut dilibatkan untuk selanjutnya bisa transfer pengetahuan bagi pengembangan kelistrikan Lampung.
Meskipun belum tentu krisis listrik bisa sepenuhnya teratasi dengan upaya ini, paling tidak ada harapan bagi Lampung untuk mengatasi krisis listrik ini. Semoga saja. []
~ Fajar Sumatera, Selasa, 22 Maret 2016