Oleh Udo Z Karzi
TINGGALAN arkeologis Buay Nyerupa --salah satu kebuaian -- di Sukau, Lampung Barat. Tinggalan tersebut berupa lokasi bekas kampung lama dan beberapa benda regalia.
Bangunan istana (kraton) Buay Nyerupa di Sukau tidak dapat dilacak karena musnah akibat kebakaran. Sultan Buay Nyerupa saat ini adalah Sultan Salman Parsi, sultan ke-22. Regalia istana masih ada disimpan Suheb, adik Sultan Parsi.
Pusat istana Buay Nyerupa sebelum di Sukau berada di Tapak Siring. Di lokasi tersebut ditemukan batu telapak kerbau dan makam poyang Buay Nyerupa.
Pertama, Situs Tapak Siring di Bukit Katai, Dusun Kunyaian, Pekon Tapak Siring, Kecamatan Sukau. Pada puncak bukit terdapat areal yang dibatasi jurang dan parit. Di lokasi ini ditemukan dua batu yang disebut penduduk dengan Batu Batai.
Kedua, Makam Adipati Sebrak Bumi dan istri di lereng sebelah barat Bukit Katai. Adipati Sebrak Bumi adalah moyang Buay Nyerupa.
Ketiga, perangkat keratuan (regalia), yang diperlakukan khusus dan ditempatkan di tempat tertinggi, yaitu para istana. Benda-benda tersebut adalah pedang naga, piring benawa, tempat lilin, payan (tombak), keris, badik, pedang, panekuan, penginangan, tempat rokok, dan piring.
...
Sumber: Nanang Saptono, dkk. 2014. //Khasanah Budaya Lampung//. Serang: Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang. Hlm 93--98.
20 Mei 2018
TINGGALAN arkeologis Buay Nyerupa --salah satu kebuaian -- di Sukau, Lampung Barat. Tinggalan tersebut berupa lokasi bekas kampung lama dan beberapa benda regalia.
Bangunan istana (kraton) Buay Nyerupa di Sukau tidak dapat dilacak karena musnah akibat kebakaran. Sultan Buay Nyerupa saat ini adalah Sultan Salman Parsi, sultan ke-22. Regalia istana masih ada disimpan Suheb, adik Sultan Parsi.
Pusat istana Buay Nyerupa sebelum di Sukau berada di Tapak Siring. Di lokasi tersebut ditemukan batu telapak kerbau dan makam poyang Buay Nyerupa.
Pertama, Situs Tapak Siring di Bukit Katai, Dusun Kunyaian, Pekon Tapak Siring, Kecamatan Sukau. Pada puncak bukit terdapat areal yang dibatasi jurang dan parit. Di lokasi ini ditemukan dua batu yang disebut penduduk dengan Batu Batai.
Kedua, Makam Adipati Sebrak Bumi dan istri di lereng sebelah barat Bukit Katai. Adipati Sebrak Bumi adalah moyang Buay Nyerupa.
Ketiga, perangkat keratuan (regalia), yang diperlakukan khusus dan ditempatkan di tempat tertinggi, yaitu para istana. Benda-benda tersebut adalah pedang naga, piring benawa, tempat lilin, payan (tombak), keris, badik, pedang, panekuan, penginangan, tempat rokok, dan piring.
...
Sumber: Nanang Saptono, dkk. 2014. //Khasanah Budaya Lampung//. Serang: Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang. Hlm 93--98.
20 Mei 2018
No comments:
Post a Comment