Oleh Udo Z Karzi
PULANG kondangan bareng Aidil (belum 7 tahun) ke Telukbetung, Minggu (20/10) siang, mampir ke Toko Buku Fajar Agung di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung.
Aidil selalu senang diajak ke toko buku. Masalahnya, dananya selalu terbatas buat beli buku yang bagus. Hehee...
Saya ngomong ke Aidil, "Dil cari bukunya, bilang ke ayah kalau sudah ketemu. Buku cerita..."
Waktu liat-liat buku, mata saya tertumbuk pada buku Asyiknya Menulis Puisi karangan Wes Magee, dialihbahasakan Rini Nurul Badariah, terbitan Tiga Serangkai, Solo, 2008 dipanjang di gerai. Ini buku menarik karena bicara teknik puisi tetapi penuh gambar dan grafis yang bagus.
Saya tanya Aidil, "Buku ini mau nggak?"
Aidil bengong dan langsung bilang, "Aidil nggak mau!" "Ini bagus, Dil."
"Nggak," sahut Aidil sambil menaruh kembali buku tersebut di tempatnya.
"Ya udah, ini untuk ayah aja."
"Ya untuk ayah..."
Demikianlah, kami pulang dengan membayar tiga buku ke kasir: (1) Buku Asyik Menulis Puisi tadi; (2) Doa untuk Anak Cucu, kumpulan puisi WS Rendra yang Belum Pernah Dipublikasikan, Yogyakarta: Bentang, 2013; dan (3) buku pilihan Aidil, Curious George: Pertunjukan Anjing Solo: Tiga Serangkai, 2010.
Sampai di kantor... alhamdulillah, saya dapatkan buku puisinya Iwan Kurniawan, wartawan Media Indonesia, Rontaan Masehi, Bogor: Terbit Press, Juli 2013.
"Puisi lagi...," kata Aidil.
Dan, saya tertawa saja. Terlepas dari itu, saya perlu mengucapkan terima kasih ke Bung Iwan Kurniawan yang telah menghadiahi saya buku puisi yang mangtaap ini.
Bukunya kiriman Bung Iwan dah sampai, Wandi Barboy Silaban. Terima kasih. Tabik.
Eh iya, sebelumnya bareng Aidil juga, Kamis (17/9), saya mengambil buku tebal-tebal Puisi Menolak Korupsi Jilid 2a dan 2b masing-masing 5 eksemplar di Lampung Peduli. Sosiawan Leak, koordinator gerakan menolak korupsi yang mengirim ke Lampung melalui Panji Utama.
Dua puisi saya ada di buku ini bersama 196 penyair se-Indonesia lainnya.
Minggu, 20 Oktober 2013
PULANG kondangan bareng Aidil (belum 7 tahun) ke Telukbetung, Minggu (20/10) siang, mampir ke Toko Buku Fajar Agung di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung.
Aidil selalu senang diajak ke toko buku. Masalahnya, dananya selalu terbatas buat beli buku yang bagus. Hehee...
Saya ngomong ke Aidil, "Dil cari bukunya, bilang ke ayah kalau sudah ketemu. Buku cerita..."
Waktu liat-liat buku, mata saya tertumbuk pada buku Asyiknya Menulis Puisi karangan Wes Magee, dialihbahasakan Rini Nurul Badariah, terbitan Tiga Serangkai, Solo, 2008 dipanjang di gerai. Ini buku menarik karena bicara teknik puisi tetapi penuh gambar dan grafis yang bagus.
Saya tanya Aidil, "Buku ini mau nggak?"
Aidil bengong dan langsung bilang, "Aidil nggak mau!" "Ini bagus, Dil."
"Nggak," sahut Aidil sambil menaruh kembali buku tersebut di tempatnya.
"Ya udah, ini untuk ayah aja."
"Ya untuk ayah..."
Demikianlah, kami pulang dengan membayar tiga buku ke kasir: (1) Buku Asyik Menulis Puisi tadi; (2) Doa untuk Anak Cucu, kumpulan puisi WS Rendra yang Belum Pernah Dipublikasikan, Yogyakarta: Bentang, 2013; dan (3) buku pilihan Aidil, Curious George: Pertunjukan Anjing Solo: Tiga Serangkai, 2010.
Sampai di kantor... alhamdulillah, saya dapatkan buku puisinya Iwan Kurniawan, wartawan Media Indonesia, Rontaan Masehi, Bogor: Terbit Press, Juli 2013.
"Puisi lagi...," kata Aidil.
Dan, saya tertawa saja. Terlepas dari itu, saya perlu mengucapkan terima kasih ke Bung Iwan Kurniawan yang telah menghadiahi saya buku puisi yang mangtaap ini.
Bukunya kiriman Bung Iwan dah sampai, Wandi Barboy Silaban. Terima kasih. Tabik.
Eh iya, sebelumnya bareng Aidil juga, Kamis (17/9), saya mengambil buku tebal-tebal Puisi Menolak Korupsi Jilid 2a dan 2b masing-masing 5 eksemplar di Lampung Peduli. Sosiawan Leak, koordinator gerakan menolak korupsi yang mengirim ke Lampung melalui Panji Utama.
Dua puisi saya ada di buku ini bersama 196 penyair se-Indonesia lainnya.
Minggu, 20 Oktober 2013
No comments:
Post a Comment