Oleh Udo Z Karzi
"PUCO, Puco... (baca: puko)," panggil Wan Agung.
"Siapa Puko," tanya saya.
"Ah, Ayah ini. Puco itu kelinci. Putih coklat, makanya dipanggil Puco."
***
Sekarang, Puco punya teman.
"Dikasih nama apa?"
"Puhit, Putih Hitam."
"Wah... itu sih Mat Puhit, temannya Mamak Kenut. Genti nama lain."
"Nggak bisa, Yah. Putih Hitam ya Puhit."
Tepok jidat.😀😜
***
Tambah lagi kelinci yang ketiga. Tiga warna.
"Apa namanya?"
"Puhitco, Putih Hitam Coklat."
"Hahaa... Dasar sanak lunik!"
"Unyiin..."
Selasa, 5 April 2019
"PUCO, Puco... (baca: puko)," panggil Wan Agung.
"Siapa Puko," tanya saya.
"Ah, Ayah ini. Puco itu kelinci. Putih coklat, makanya dipanggil Puco."
***
Sekarang, Puco punya teman.
"Dikasih nama apa?"
"Puhit, Putih Hitam."
"Wah... itu sih Mat Puhit, temannya Mamak Kenut. Genti nama lain."
"Nggak bisa, Yah. Putih Hitam ya Puhit."
Tepok jidat.😀😜
***
Tambah lagi kelinci yang ketiga. Tiga warna.
"Apa namanya?"
"Puhitco, Putih Hitam Coklat."
"Hahaa... Dasar sanak lunik!"
"Unyiin..."
Selasa, 5 April 2019
No comments:
Post a Comment