Monday, September 7, 2015

Sense of Humor

Oleh Udo Z Karzi


MAMAK Kenut ambil aja definisi ini di kamus: Sense of humor - the trait of appreciating (and being able to express) the humorous; "she didn't appreciate my humor"; "you can't survive in the army without a sense of humor".

Sesekali pakai bahasa Inggris deh. Bukan biar dibilang pinter bahasa asing, melainkan karena lagi males nerjemahin aja.Mamak Kenut cuma gak kebayang kalau gak ada yang lucu di dunia ini. Mestilah gak ada yang ketawa atau menimal cengengesan. Mestilah pada stres, kerjanya marah-marah aja.

Makanya walau gak punya bakat ngelawak atau stand up comedy kayak Om Dolop dkk, saya suka aja sama yang namanya lelucon.

Waktu SMA Mamak Kenut suka borong majalah Humor-nya Arwah Setiawan. Tapi, ternyata berat juga ternyata untuk memahami sebuah kelucuan. Leluconnya terlalu cerdas kali sehingga beberapa artikel dan cerita yang harusnya bikin saya ketawa di majalah lucu-lucuan ini; malah gak saya pahami.

Untung ada Hilman yang bikin kisah superlucu berseri di Majalah Hai. Judulnya Lupus. Sependiam-pendiamnya Mamak Kenut, ternyata saya bisa ngekek juga.

Baru ketika dapat sedikit ilmu dari dosen-dosen di FISIP Unila, Mamak Kenut lebih bisa ketawa.Dan, Mamak Kenut terus berusaha memahami berbagai ironi yang terjadi. Ya, ironi itu kan lucu. Paradoksal juga lucu. Eh, lebih sering pelitik itu juga ternyata. Di kutipan yang bahasa Inggris di atas dibilang seseorang tidak akan bertahan di ketentaraan tanpa rasa humor.

Sesekali Mamak Kenut juga berupaya melucu. Ada sih yang ketawa. Tapi, kok malah ada yang marah-marah sama Mamak Kenut.

"Kan saya jadi bingung. Maksud hati bikin bahagia orang eh si doski malah tersinggung. Biji mana coba," keluh Mamak Kenut.

“Kalimat di sticker: Meluculah, sesuai aturan pakai," Arman Az mengingatkan.

“Melucu, enak dan perlu. Awas, baca aturan pakai. Melucu berlebihan dapat mengakibatkan kejang, leher kaku, dan jantung berdebar-debar. Melucu: membuat lupa anak cucu,” tambah Heri Mulyadi.

“Lu sih. Emang gak bakat ngelawak,” kata Minan Tunja.

“Jangan gitu geh Nan, saya dah serius-seriusan bikin lelucuan, kok dia nggak ngekek, malah singut,” sahut Mamak Kenut.

“Nah, itu juga jadinya lucu.”

“Oh, lucu ya.” n


Fajar Sumatera, Senin, 7 September 2015

No comments:

Post a Comment