Tuesday, July 15, 2014

Kendati Puasa...

Oleh Udo Z. Karzi


RAMADAN memang bulan istimewa. Saking istimewanya, banyak ironi yang terjadi pada bulan ini. Banyak yang aneh-aneh pada bulan ini.

Ini misalnya: Kendati bulan puasa, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Lampung tetap memberikan pelatihan kepada para pengelola perpustakaan sekolah, pekon (desa), dan taman bacaan di 15 kabupaten/kota se-Lampung. (Lampost, 14 Juli 2014). 

"Aneh juga kenapa kalimatnya seperti itu. Kenapa kok puasa menjadikan acara pelatihan pengelolaan perpustakaan sebagai kegiatan yang luar biasa?" celetuk Mat Puhit.

"Kalau puasa kan lemas. Kasianlah panitianya," kata Radin Mak Iwoh.

"Ala, puasa tidak boleh membuat orang bermalas-malasan. Puasa tidak boleh menghentikan program yang seharusnya jalan. Masa gara-gara puasa semua kerjaan harus ditunda...," Minan Tunja gemes.

La, iya. Lihat saja Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dan pelaksanaan Piala Dunia 2014 di Brasil yang baru saja ditutup kemarin, tetap dilaksanakan kendati secara kebetulan pada bulan puasa. Kendati puasa, beberapa pesepak bola muslim tetap menjalankah ibadah puasa.

Kendati puasa, orang-orang tetap saja berkampanye hitam, menebar berita bohong, fitnah, dan bikin survei ecek-ecekan sesuai pesanan pihak yang bayar. Kendati puasa, kecurangan tetap mewarnai pilpres, me-mark up jumlah suara salah satu capres, dan sebaliknya mengurangi jumlah suara capres lawannya.

Kendati puasa, penjambretan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, dan berbagai jenis kejahatan lain tetap berlangsung, bahkan bertambah marak. Kendati puasa, nafsu yang harus dikekang justru diumbar, makan-minum justru lebih banyak dibanding ketika tidak puasa, tingkat konsumsi malah meningkat pesat, bahkan diam-diam tambah rajin korupsi. 

Kendati puasa, Israel tambah menggila. Setelah lebih dari sepekan membombardir roket ke Gaza, Minggu (13/7), pasukan Israel melancarkan serangan darat. Sebelumnya, pasukan Angkatan Laut Israel terlibat baku tembak dengan milisi Hamas di kawasan pesisir Gaza. Artinya, kendati puasa dan kendati dikutuk dari berbagai penjuru dunia, Israel tetap menjalankan aksi pembantaian biadab warga sipil Palestina tanpa perikemanusiaan.

Untungnya, kendati puasa, massa dan mahasiswa di Lampung seperti juga di berbagai pelosok Tanah Air dan dunia menggalang dana kemanusiaan peduli korban Gaza.

Kendati puasa, kita berharap pengumuman hasil pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli nanti berjalan aman dan damai. Semua pihak mau menahan diri. Dan pada saatnya, capres dan pendukungnya yang kalah akan bisa berbesar hati menerima kekalahannya.

Kendati puasa, kita semoga tetap tak mudah marah, banyak menebar senyum karena senyum adalah sedekah, dan tetap berbahagia menatap masa depan demokrasi di negeri ini.

Kendati puasa... n  


Lampung Post, Selasa, 15 Juli 2014

  

No comments:

Post a Comment