Tuesday, May 7, 2019

Teman Ayah Tidak Puasa

Oleh Udo Z Karzi


Kata mamanya, ajak Wan Agung jalan biar gak bosan dan gak sebentar-sebentar minta makan atau minum.

Makanya, saya ajak dia, "Ikut ayah, Gung."

"Ke mana?"

"Ke kantor."

Eh, Wan Agung malah bilang, "Nggak mau. Di kantor, teman Ayah pada gak puasa. Agung nanti minta makan minum juga..."

"Ya, gak ada yang jualan geh Gung."

"Gak ah."

"Udah, ikut aja..."

Alhasil, setelah lama dirayu-rayu, Agung pun ikut saya.

Tapi, sesampai di kantor, ternyata dugaan Wan Agung benar belaka. Di atas meja, ada kue dan kopi.

"Ini kue siapa?" tanyanya.

"Itu bekas sahur! Jangan dimakan."

Tapi, di kantor dia melihat orang-orang merokok, makan, dan bikin kopi.

Wan Agung mulai panas hatinya.

"Agung minum ya Yah..."

"Eh, puasa."

Diam sebentar.

"Yah, beli makan sih, Yah. Lapar..."

"Waduuh. Tahan sih Gung. Udah gede masa nggak kuat."

Aman sekejap. Tapi, tak lama. Agung datang membawa gelas akua dingin dari kulkas.

"Minum ya Yah."

"Jangaan!"

Untunglah, dia mengembalikan gelas ke kulkas.

Dalam perjalanan pulang, dia masih merengek minta beli minuman es cendol atau apa saja. Saya cuma menjawab, "Nggak!"

Sampai di rumah, Wan Agung mengadu ke mamanya mengenai kelakuan orang-orang di kantor. Mamanya cuma menahan ketawa sembari menguatkan Wan Agung agar tetap berpuasa.

"Agung batal puasa ya Mama."

"Sayang, Gung. Satu jam kurang lagi buka," kata mamanya.

Syukurlah puasa Wan Agung terselamatkan di hari kedua.


Selasa, 7 Mei 2019

No comments:

Post a Comment